Siapkan Keuangan Anti Resesi
Bersiaplah agar Anda bisa makmur ketika resesi berakhir.
“Resesi” dan “Inflasi” adalah kata-kata yang sering muncul di berita. Istilah-istilah ini mungkin membuat Anda cemas, tapi perlu diingat bahwa ekonomi punya siklus naik dan turun - yang berarti resesi tidak akan berlangsung selamanya!
Sementara itu, Anda mungkin perlu mengambil langkah untuk mengatasi dampak ekonomi, seperti kenaikan suku bunga dan biaya hidup. Karenanya, mengambil langkah untuk melindungi keuangan selama resesi merupakan hal penting, agar Anda bisa sukses ketika keadaan membaik. Tapi pertama-tama…
Apa yang dimaksud dengan "resesi" dan "inflasi"?
Sederhananya, resesi terjadi ketika suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi negatif selama 2 kuartal berturut-turut. Sedangkan inflasi adalah kenaikan harga secara menyeluruh yang menyebabkan penurunan daya beli - artinya, uang-Anda hanya cukup untuk membeli lebih sedikit barang daripada sebelumnya.
Apa yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri secara finansial selama resesi dan inflasi?
- Lunasi utang berbunga tinggi secepatnya
- Kelola pengeluaran
- Siapkan dana darurat
- Cari Penghasilan Tamabahan
- Lakukan investasi jangka panjang
- Diversifikasikan investasi Anda
- Pastikan skor kredit tetap tinggi
Untuk mengatasi inflasi, pemerintah dapat menaikkan suku bunga untuk membuat biaya meminjam uang lebih mahal. Sayangnya, hal ini juga dapat mempengaruhi suku bunga pinjaman pribadi, seperti pinjaman rumah/mobil dan hutang kartu kredit, dengan suku bunga yang bisa mencapai 28%. Sebaiknya lunasi jenis hutang ini dengan cepat sebelum bunga majemuk membuat tagihannya membengkak
Pilihan lain untuk dipertimbangkan adalah mengubah pinjaman rumah Anda ke paket dengan suku bunga tetap, untuk mencegah naiknya suku bunga selama beberapa tahun ke depan.
Belajar merasa cukup dengan dana lebih sedikit akan membantu Anda beradaptasi dengan gaya hidup hemat saat resesi melanda. Kurangi pengeluaran yang tidak perlu untuk menambah tabungan dan gunakan lebih banyak dana untuk diinvestasikan. Tetapkan anggaran untuk membantu mengontrol pengeluaran- - ini panduan praktis untuk memulainya! Jangan lupa untuk gunakan fitur Smart Insights di aplikasi TMRW untuk melacak pemasukan dan pengeluaran Anda.
PHK adalah kemungkinan nyata selama resesi. Anda tidak dapat mencegah terjadinya PHK, namun -bisa bersiap untuk kemungkinan terburuk dengan menyisihkan dana darurat yang mencakup pengeluaran selama 3-6 bulan. Pastikan dana ditempatkan pada aset berisiko rendah yang likuid (dapat ditarik dalam waktu maksimal 3-5 hari).
Seperti yang sudah disebutkan, PHK biasa terjadi selama resesi. Mengandalkan pekerjaan saja bisa berisiko - dan Anda sebaiknya memiliki beberapa pendapatan tambahan untuk berjaga-jaga. Usahakan mengambil pekerjaan sampingan atau membangun pendapatan pasif untuk mendukung keuangan Anda.
Jika Anda sudah menggunakan sebagian uang untuk investasi, resesi bisa membuat nilai portfolio- turun dan membuat Anda panik. Tapi, fokuslah ke prospek jangka panjang! Ingat, pasar mempunyai siklus naik dan turun - jadi jangan panik dan menjual saat harga rendah. Akan ada banyak peluang untuk menjual aset- ketika pasar pulih di masa depan.
Pernah dengar ungkapan “keberagaman itu indah”? Hal ini juga berlaku dalam investasi! Cermati portofolio-Anda dan pastikan isinya seimbang, untuk mengurangi risiko dan volatilitas. Yang terpenting, pastikan investasi-Anda tersebar di berbagai industri dan kelas aset.
Karena suku bunga naik selama resesi, mendapatkan pinjaman yang Anda butuhkan (seperti untuk membeli rumah baru) bisa jadi lebih sulit. Mempertahankan skor kredit yang baik memberi- peluang lebih besar untuk mendapatkan pinjaman. Anda bisa mempertahankan skor kredit dengan membayar tagihan tepat waktu dan menjaga tingkat hutang- tetap rendah.
Siap saat resesi terjadi
Terjadinya resesi memang diluar kendali-, tapi Anda bisa mempersiapkan kondisi keuangan. Lakukan pencegahan yang bisa melindungi keuangan, agar Anda tidak cemas saat krisis terjadi.